Spiritualitas merupakan suatu cara hidup atau jalan hidup yang bermakna bagi pemenuhan kehidupan rohani seseorang. Landasan spiritualitas dalam kurikulum merupakan dasar atau fondasi spiritual/rohani yang digunakan dalam keseluruhan proses pengembangan kurikulum, dalam hal ini adalah Kurikulum Ursulin. Landasan spiritual menjadi landasan dalam proses pengelolaan sekolah dan kurikulum, proses pembelajaran, dan berbagai macam kegiatan pendidikan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Landasan spiritualitas merupakan landasan yang digali dari semangat hidup dan teladan hidup Santa Angela Merici, pendiri Kompani Santa Ursula (Ursulin). Cara hidup Santa Angela Merici bersumber pada nilai-nilai Injili yang dihayati dan dihidupinya secara khusus, yaitu melayani umat Allah (siapa saja tanpa membeda-bedakan kelas sosial) sebagai ungkapan cintanya pada Tuhan dan sesama. Pelayanan yang dilakukan Santa Angela hanya semata-mata demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa, “Soli Deo Gloria”. Para Suster Ursulin sebagai pengikut Santa Angela, meneruskan teladan hidup dan semangat hidup Santa Angela dengan melayani Tuhan dan sesama melalui karya pendidikan. Para suster Ursulin terdorong untuk membawa “jiwa-jiwa”, terutama jiwa generasi muda untuk selalu dekat dengan Tuhan karena di tangan merekalah masa depan bangsa dan Gereja sehingga karya-karya pendidikan Ursulin berlandaskan pada nilai-nilai hidup dan cara hidup Santa Angela yang dilambangkan dalam semboyan SERVIAM – “AKU MENGABDI”. M. Marie de St. Jean Martin, salah seorang Ursulin Perancis yang menjadi pemimpin umum tahun 1926 – 1959, berperan penting dalam membangun sebuah sistem pendidikan Ursulin yang koheren. Dalam salah satu tulisannya, M. Jean Martin (1946, dalam Naglik, 2010, 34) menegaskan bahwa:
Education is a formative process in which both the educator and the pupil participate. The work to be accomplished is nothing less than cooperation with almighty God in the unfolding of His creative and sanctifying action. God is the principal educator and it takes deep faith and maturity in educator to accept it. Education… consists in forming them to an integral Catholic life, that is, to the knowledge, love, and service to God.
Beliau merangkum dasar pendidikan Ursulin dalam logo “SERVIAM”.
- 7 Bintang
7 Bintang melambangkan Ursa Minor yang dikenal sebagai beruang kecil. Ketujuh bintang, konstalasi bintag di langit utara. Pada Lencana Serviam, 7 Bintang melambangkan Santa Ursula. Gugusan bintang juga melambangkan cita-cita luhur dan keinginan untuk menggapai harapan yang tinggi.
- Salib
Lencana Serviam mengandung Salib yang mengingatkan kita pada kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus. Yesus berkomitmen memperjuangkan nilai dan martabat orang lain bahkan sampai mati. Peserta didik yang menggunakan Lencana Serviam harus memancarkan kegembiraan Kristiani dan kepercayaan diri dalam kehidupan karena kebangkitan Kristus – Kristus hidup! Salib juga mengingatkan kita akan pengorbanan, kemenangan, dan berkat.
- Warna hijau dan perak/putih
Hijau adalah warna pengharapan. Juga merupakan warna pada masa biasa dalam liturgi Gereja yang mengingatkan bahwa dalam kehidupan harian harus dipenuhi dengan pengharapan dan berbagai kemungkinan. Warna perak/putih mengajak kita untuk bersungguh-sungguh dalam seluruh tindakan dan harapan kita. Selain itu, warna putih juga melambangkan kesucian.
- Tulisan SERVIAM
Serviam dalam bahasa Latin artinya “AKU MENGABDI”
(Sumber: Ursuline Education in the Spirit of St. Angela Merici)