
Ada banyak teori kepemimpinan tentang cara menciptakan visi untuk lembaga Pendidikan ( sekolah). Sebuah visi sangatlah penting dipahami seluruh anggotanya. Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Rohiat (2010:14) menyatakan manajemen merupakan alat untuk mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan harus benar-benar dipahami oleh kepala sekolah.
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang pimpinan, menurut Yamin dan Maisah (2009,2) yaitu perencanaan (planning),pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Kepala sekolah disebut berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin sekolah. Manajemen sekolah dapat diartikan segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses Pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Perencanaan tidak terlepas dari unsur pelaksanaan dan pengawasan termasuk pemantauan, penilaian dan pelaporan.
Kepemimpinan yang efektif bagi perubahan datang dari orang-orang yang ingin tumbuh dan berfungsi sepenuhnya. Pentingnya peranan pendidikan bagi perubahan sosial,kultural, ekonomi, dan politik harus ditekankan. Fungsi utama dari pendidikan ialah mengubah manusia ke arah yang diinginkan. Dalam pelaksanaan program manajemen sekolah, strategi yang diterapkan untuk tercapainya peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT, pemecahan masalah, peningkatan mutu, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah. Iskandar (Mulyasa, 2012:8) menyatakan “prinsip relevansi yang digunakan yaitu prinsip efeisiensi dan efektivitas, kontinuitas, fleksibilitas program serta Pendidikan seumur hidup”. Mari kita menghidupi Core Values SERVIAM
Selamat Datang Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2023/2024 di Kampus Ursulin Theodorus Kotamobagu
SALAM SERVIAM
Sr.Herlina Helena Simanjorang,OSU
Referensi:
Mulyasa, E., 2013. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Rohiat, 2010. Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT. Refika Aditama.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Depdiknas.