Refleksi Singkat
“Komunitas Global Bergerak Menuju Hidup Baru”
Adalah Tema Kapitel Provinsi Ursulin Uni Roma Ordo Santa Ursula Tahun 2018 di seluruh dunia.
Tema besar Kapitel Umum ini memberi arahan kepada ursulin di seluruh dunia untuk berefleksi tentang pengalaman dalam menghidupi spiritualitas Tarekat dalam karya dan Misinya baik secara pribadi, Komunitas, Provinsi dan sampai tingkat Global-Iinternasional sampai pada puncak pelaksanaan Kapitel Umum di Roma-Italia tahun 2019. Ursulin sebagai tarekat Internasional mengambil waktu khusus untuk berefleksi bersama untuk mendalami tema Kapitel ini. Sebagai buah refleksi dan keputusan dari Kapitel provinsi Ursulin Indonesia ada 4 (empat) hal penting yaitu Ursulin diutus membawa spirit hidup baru dengan;
- Keluar dari zona nyaman
- Membangun sikap insieme dan solidaritas
- Membangun sifat misioner
- “Go to the periphery”
Mengawali tulisan refleksi singkat ini,saya tergerak berbagi pengalaman akan pesan dari Kapitel ini. Pademic Covid-19 ini membawa kita kepada suatu tata hidup baru yang berbeda dari sebelumnya” New-Normal”. Banyak hal yang berubah dan menjadi baru dalam lingkup masyarakat, sosial dan budaya-kebiasaan, terutama dalam Institusi Pendidikan. Bergerak dalam karya misi Pendidikan saat Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tetapi sekaligus kesempatan bagaimana supaya tetap eksis dan berkembang maju. Lembaga Pendidikan mengambil perannya dan menyesuaikan dengan tantangan-tantangan yang ada, serta kesempatan, peluang untuk berbenah. Banyak hal positif yang menjadi pengalaman di masa Pandemi ini. Hal yang jelas dan bisa diukur adalah sistem Pembelajaran online-daring dengan menggunakan Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang didukung oleh SDM yang memadai, berkualitas, mampu menggunakan tehnologi dan aplikasi-aplikasinya sebagai pendukung pembelajaran yang kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung-jawab sesuai dengan Visi-Misi Sekolah serta kesiapan sarana-prasana, fasilitas sekolah yang mendukung dalam penerapan Kurikulum Nasional, Kurikulum Darurat dan Kurikulum mandiri.
Sebagai Sekolah Ursulin, Setiap Yayasan berusaha mendukung tenaga Pendidik dan Kependidikannya mengikuti sistem dengan menciptakan “Learning Community”, dimana para Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Yayasan membuka diri untuk terus-menerus meng-upgrade skills-nya di bidangnya masing-masing terutama penggunaan aplikasi-aplikasi yang mendukung layanan dan pembelajaran berbasi TIK (Tehnologi Informasi Komunikasi) Daring. Pengalaman dan pengetahuan selama pandemi ini menjadi nyata akan pentingnya menjadi Pribadi yang memiliki semangat dan kemauan untuk maju sebagai komunitas pembelajar yang memiliki Visi-Misi dan senantiasa mampu menghidupi profesi dan panggilannya baik sebagai pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Peran dunia Pendidikan begitu penting demi kemajuan bangsa dan negara kita tercinta ini Indonesia, maka Pendidikan karakter menjadi dasar dan landasan penting sebagai indikator keberhasilan dari setiap unit satuan Pendidikan. Sesungguhnya Evaluasi akhir peserta didik tidak lagi sebatas mengikuti Ujian teori (Level Kognitif) tetapi harus mencakup Pendidikan karakter yang baik. Bagaimana membangun karakter itu? Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Mendikbud Nadiem Makarim sendiri menyampaikan profil Pelajar Pancasila.
6 ciri atau profil Pelajar Pancasila:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
- Berkebinekaan global
- Gotong royong
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Kreatif
Pendidikan karakter para peserta didik akan semakin baik jika ada kerjasama, integrasi pendidikan yang berkesinambungan dalam setiap jenjang-level pendidikan dari tingkat dasar, menengah, dan sekolah lanjutan berikutnya. Pendidikan Sekolah Ursulin mempunyai nilai-nilai dasar (Core Values) sesuai semangat Pendiri Santa Angela Merici sebagai berikut:
Dalam hal ini, sebagai Komunitas Pembelajar perlu membentuk kesamaan atau kesatuan persepsi tentang pengertian, tujuan dan aspek pendidikan karakter. Karakter merupakan watak, sikap dasar atau pola perilaku yang menjadi IDENTITAS seseorang/ suatu lembaga pendidikan.Tujuan utama pendidikan karakter adalah; Menjadikan pribadi lebih matang, Menjadikan pribadi lebih beradab, Menjadikan pribadi lebih manusiawi melalui 3 ( tiga) Aspek :Head ( pikiran-pengetahuan) Heart ( hati-rasa ) Hand (tindakan-perbuatan).
Sebagai Pendidik, kita dipanggil dan diundang untuk berubah dan menjadi agen perubahan/pembaharu “Agent of Change”, keluar dari zona nyaman, memiliki semangat persatuan (insieme) dan solidaritas, membangun sikap misioner serta memiliki kepekaan sosial sebagai manusia yang memiliki martabat luhur untuk saling menolong bagi sesamanya terutama bagi kaum lemah, terpinggirkan. Hasil keputusan Kapitel ini memiliki kekuatan dan menjadi nyata ketika kita mampu menghidupi, menghayati, serta mengembangkan di dalam tugas dan panggilan kita masing-masing terutama dalam lembaga pendidikan.
“A Global Community Moving into New Life
Come Holy Spirit, show us the way into our future
Soli Deo Gloria”
Penulis: Sr. Herlina Helena Simanjorang, OSU-KSP SMP Katolik Theodorus KTG.